Kamis, 21 Februari 2013

‎​TIGOR DI MONAS

Tigor membawa Ucok, adiknya yang baru datang dari Sibolga, tapian nauli, jalan-jalan ke Monas. Sampai di puncak, Tigor unjuk gigi pada adiknya.
"Cok, tahukah kau? Itu rumahnya Presiden SBY?"
"Bah, besar kali rumahnya ya Bang..." Ucok kagum.

"Nah... kalau itu Gedung Indosat, kantor henpon abang ini," katanya mengajak Ucok ke sisi barat sambil mengacungkan HPnya.
"Weeh... besar dan tinggi kali kantornya ya Bang?" Ucok kagum.
"Karena itulah keras suara henpon abang ni," kata Tigor tegas.
"Yang besar-besar di sebelahnya, itu gedung apa Bang?" tanya Ucok.
"Itu gedung BI, dari situlah semua uang abang ini datang," kata Tigor me-nepuk-nepuk dompetnya.
Ucok makin kagum pada abangnya yang demikian dekat dengan kehebatan-hebatan itu.

Kemudian Tigor melanjutkan, "Rumah Presiden itu belum seberapa besar, Cok. Kau tau? Mulai dari BI itu terus ke... ke... belakangnya sana, itu semua Tanah Abang," jelas Tigor meyakinkan.
"Masya Allah... benar Bang?" tanya Ucok penasaran.
"Kalau kau tak percaya, kita tanya sama anak muda ini," kata Tigor.
"Dek, betulkan daerah di belakang BI itu Tanah Abang?"
"Betul Bang," jawab pemuda itu.
"Apa kubilang...!! Ayoklah kita turun," kata Tigor menarik tangan adiknya yang makin kagum pada abangnya itu.

Tidak ada komentar:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...